Padi Hidroponik
Oleh Tim Padi Hidroponik KSE Nusantara |
22 Aug 2025
A. Definisi Hidroponik Umum dan Hidroponik Padi :
Hidroponik merupukan pembaharuan sistem budidaya tanaman dengan memanfaatkan air yang telah diberi nutrisi atau unsur hara sebagai pemeran utama menggantikan media tanah. Metode hidoponik ini berfokus memberikan nutrisi secara langsung ke akar tanaman melalui media air yang mengalir atau tergenang dalam sistem tertentu. Pada umum nya hidoponik dimanfaarkan masyarakat urban untuk tetap bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit, oleh karena itu hidroponik juga dikenal dengan istilah Urban Farming. Tanaman sayur dan buah menjadi fokus utama dalam budidaya tanaman sistem hidroponik untuk mencukupi kebutuhan pangna rumah tangga maupun dalam lingkup usaha pertanian. Secara dasar segala tanaman yang berakar serabut dalam dibudidayakan dengan sistem hidroponik. Tanaman Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman pangan yang terpenting dalam peradaban dan memiliki akar yang serabut, sehingga bisa ditanam dengan sistem hidroponik.
B. Sistem Hidroponik Padi :
Sistem ata metode yang dipilih pada instalasi hidroponik padi Kuta View ini adalah sistem DFT (Deep Flow Technique), sistem ini berkerja dimana akar tanaman akan direndam pada instalasi hidroponik dengan larutan nutrisi yang mengalir secara terus menerus. Alasan memilih metode ini, karena sangat cocok dengan kondisi lingkungan desa Kuala Tanjung pada pusat wisata edukasi petanian ”Kuta View”, yang mayoritas berlahan pasir serta kekurangan sumber air. Selain keterbatasan lingkungan Hidroponik Padi ini juga dapat menjadi tambahan edukasi kepada masyarakat lokasl serta anak anak untuk mehamami hal baru dalam dunia pertanian yaitu menanam padi tidak pada sawah.
C. Media Tanam dan Nutrisi Hidroponik :
Media tanam yang dapat digunakan pada hidroponik ini sendiri beragam antara lain yaitu, rockwool, cocopeat dan sekam. Untuk padi hidroponik menggunakan media tanam lumpur yang dimasukan pada wadah gelas cup dengan ukuran 7 cm. Nutrisi hidrponik yang digunakan merupakan nutrisi AB Mix.
D. Manfaat Padi Hidroponik :
1. Efesiesi Lahan :
Jika menanam padi secara konvensinal dengan kuantitas tanaman sebaanyak 200 bibit membutuhkan lahan sawah kurang lebih 150 m2, sedangkan jika menanam secara hidroponik dengan kuantitas bibit sama 200 bibit membutuhkan lahan hanya 6 m2
2. Penggunaan Air Lebih Efisien :
Rotasi sirkulasi air pada sistem hidroponik ini membuat penggunaan air lebih hemat dibandingkan dengan sawah konvensional.
3. Rotasi Siklus Tanam Lebih Cepat :
Setelah masa panen penanam padi konvensional, lahan sawah membutuhkan waktu 20-30 hari sebelum masa penanaman kembali. Jika menggunakan sistem budidaya hidroponik ini hanya membuthkan waktu 5-7 dalam pembersihan instalasi untuk bisa ditanam kembali.
4. Mini Gangguan Hama dan Penyakit :
Ditanam secara hidroponik dengan kondisi lingkungan yang baik, mampu menekan hama jika dibangingkan dengan menanam sawah secara konvensional yang kondisi lingkungan tinggi akan gangguan hama seperti, keong, wereng, kupu-kupu putih.
5. Tanaman Lebih Bersih :
Tanaman padi yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik lebih bersih jika dibangingkan dengan konvensional di sawah, hal tersebut terjadi karena minimnya lumpur serta instalasi hidroponik yang bersih.
E. Kelebihan dan Kekurangan Padi Hidroponik :
1. Kelebihan Padi Hidroponik :
- Pengaruh lingkungan dapat di kontrol (cuaca, suhu, air dan nutrisi)
- Tidak tergantung musim
- Peningkatan efesiensi tenaga kerja
- Bersifat medoular dapat menimbulkan riset riset terbaharukan dalam edukasi
2. Kekurangan Padi Hidroponik:
- Biaya modal awal tinggi (namun tergolong sebagai asset)
- Butuh pengetahuan dasar teknis yang mendalam
- Ketergantungan akan listrik
- Belum umum atau luas untuk diterapkan
F. Masa Panen Hidroponik Padi :
Masa tanam tanaman padi ini berlangsung pada umur 90-95 hari setelah tanam
← Kembali ke Berita